Bedah Negeri

Medan – Dalam sebuah penggerebekan di Jalan Rakyat, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan, polisi berhasil mengungkap industri rumahan pembuatan narkoba jenis “Happy Water.” Tiga pelaku utama yang terlibat dalam produksi dan distribusi narkotika tersebut telah ditangkap dan kini menghadapi konsekuensi hukum.

Kapolrestabes Medan, Kombes Teddy Jhon Marbun, menyampaikan bahwa ketiga tersangka yang berhasil ditangkap adalah dua pria berinisial WK (28) dan BT (41), serta seorang wanita berinisial MD (29), yang ternyata merupakan suami istri. Pengungkapan ini merupakan hasil dari informasi yang diterima dari warga seputar keberadaan peracik narkotika, WK.

Pada awalnya, polisi merespons informasi tersebut dengan melakukan operasi under cover buy. WK berhasil diamankan bersama dengan barang bukti berupa dua bungkus “Happy Water” pada Jumat (12/1/2024) sekitar pukul 20.30 WIB. Penggeledahan lebih lanjut kemudian dilakukan di kediaman WK, yang membongkar fakta bahwa ketiga pelaku ini menjalankan industri rumahan pembuatan narkotika selama dua bulan terakhir.

Menurut Kombes Teddy, mereka membuat home industri tersebut dengan cara mengkontrak sebuah rumah dan menggunakan berbagai bahan, termasuk narkotika ekstasi dan ketamin, untuk meracik “Happy Water.” Harga satu bungkus narkotika tersebut mencapai Rp 5 juta rupiah. Proses pembuatan dilakukan di dalam kamar, dan para pelaku berhasil memproduksi hingga 10 saset dalam satu hari.

Sementara itu, modus pemasaran mereka melibatkan penggunaan jasa driver ojek online (ojol) untuk mendistribusikan produk mereka. Pelaku-pelaku ini sekarang berada di tahanan Satnarkoba Polrestabes Medan, menghadapi dakwaan sesuai pasal 114 ayat 2 subs pasal 112 ayat 2 Jo 132 UU RI No 35 tahun 2009. Ancaman hukumannya mencakup 20 tahun penjara, hukuman seumur hidup, dan bahkan hukuman mati. Kasus ini menunjukkan upaya serius aparat kepolisian dalam memberantas peredaran narkotika di masyarakat.