Bedah Negeri

Tapanuli Utara – Sumatera Utara, dilanda musibah longsor yang menyisakan duka mendalam dengan menelan tiga korban jiwa. Kejadian tragis ini terjadi pada tiga titik di Kecamatan Adiankoting, kemarin sore, sebagai akibat dari curah hujan yang melanda sejak siang hari.

Menurut Kasi Humas Polres Taput, Aiptu Walpon Baringbing, kejadian bermula ketika longsor terjadi di Desa Pagaran Pisang. Jalanan pun tertutup oleh tanah, memaksa mobil yang hendak melintas menuju Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) untuk berhenti dan menunggu sambil jalanan dibersihkan. Saat itu, tujuh mobil terhenti menunggu perbaikan jalan, menciptakan suatu situasi yang penuh kekhawatiran.

Setelah sekitar satu jam berlalu, tanpa diduga, tebing tempat para korban memarkirkan mobilnya longsor, menimpa enam mobil, termasuk satu mobil yang terseret ke sungai. Penumpang keenam mobil yang awalnya parkir berhasil menyelamatkan diri setelah keluar dan mencari perlindungan di sebuah warung terdekat. Namun, nasib tragis menimpa pasutri Levianus Gea (28) dan Mirawati Gea (29) beserta anaknya Ucok Gea (1), yang berada dalam mobil yang terseret ke sungai; ketiganya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Selain menelan korban jiwa, dampak longsor juga merusak satu rumah warga, dan pemiliknya, inisial SM (53), mengalami luka berat. Korban luka akibat kejadian tersebut dilarikan ke rumah sakit di Sibolga untuk mendapatkan perawatan medis yang diperlukan.

Upaya evakuasi dan pembersihan jalan dilakukan dengan dukungan dua unit alat berat milik Pemkab Taput dan Tapteng. Meskipun sekitar pukul 23.30 WIB malam itu, mobil yang tertimpa longsor sudah berhasil dievakuasi, termasuk mobil yang terseret ke sungai, arus lalu lintas masih tetap dibatasi menjadi satu arah. Jalan timbunan tanah longsor masih belum sepenuhnya bersih, menandakan bahwa perjuangan pemulihan dari tragedi ini masih berlanjut.

Peristiwa ini menjadi peringatan bahwa alam bisa memberikan tantangan yang mendalam, dan sinergi antara pihak berwenang, pemadam kebakaran, dan masyarakat sangat penting untuk mengatasi dan mencegah dampak lebih lanjut dari bencana alam yang tak terduga. Semoga keluarga korban dapat menemukan kekuatan dalam menghadapi duka yang begitu mendalam ini.